Menteri Amir Ancam Cabut Pembebasan Corby

TEMPO.COJakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin mengancam akan mencabut status bebas bersyarat Schapelle Leigh Corby jika terpidana kasus narkoba itu menerima wawancara dari Channel Seven, stasiun televisi Australia. “Silakan ditayangkan. Tapi jika ada wawancara yang tak seizin Badan Pemasyarakatan Bali, status bebas bersyaratnya bisa dicabut,” kata Amir di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jumat, 28 Februari 2014.

Channel Seven berencana menayangkan rekaman tersembunyi detik-detik setelah pembebasan bersyarat Corby, Senin, 10 Februari 2014. Dalam iklan tayangan itu, Corby terlihat melompat girang lalu membuka topi dan cadar yang membalut wajahnya di Sentosa Spa & Resort, Denpasar. Setelah melepas topi dan cadar, Corby langsung menghambur ke arah kakaknya, Mercedes, dan melompat-lompat girang sambil tertawa riang.

Rencananya, Channel Seven akan menayangkan detik-detik pembebasan Corby itu pada Ahad, 2 Maret 2014, mulai pukul delapan malam waktu setempat. Menurut Amir, rekaman itu boleh ditayangkan sepanjang tidak menampilkan wawancara Corby.

Sebelumnya, ramai diberitakan bahwa Corby mendapat 2 juta dolar Australia atau setara Rp 20,7 miliar saat menerima wawancara eksklusif dari Channel Seven. Belakangan, melaluiThe Australian, Direktur Komersil Channel Seven Bruce McWilliams mengatakan jumlah uang yang ditawarkan kepada Corby untuk wawancara tak sampai 1 juta dolar Australia. Itu pun, kata McWilliams, mencakup wawancara untuk programSunday Night dan majalah mingguan New Idea.

Pembebasan bersyarat Corby sendiri hingga kini masih menyisakan polemik di dalam negeri. Pembebasan itu dianggap sebagai ketakseriusan pemerintah memerangi peredaran narkoba.

Post Author: kasi.elektronik