Wanita dan Sebuah Kesempurnaan

Sari Puspitawaty, SE, M.Si

Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini, seorang wanita Indonesia yang memperjuangkan persamaan derajat wanita dengan kaum pria, yang kala itu memperjuangkan hak wanita untuk bisa mendapatkan pendidikan dan cita-citanya serta wanita Indonesia mempunyai pemikiran dan tindakan yang modern. Perjuangannya mengubah pandangan yang terdahulu dan budaya masyarakat kala itu yang menyebutkan bahwa wanita hanya berhak mengurus anak, rumah, dan selalu berada di rumah. Istilah persamaan derajat ini sekarang lebih dikenal dengan persamaan hak atau emansipasi, wanita Indonesia bisa mendapatkan kesempatan yang sama dan berperan serta dalam segala bidang. Seiring dengan perkembangan teknologi, tuntutan persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan sudah merupakan agenda di zaman sekarang ini. Adanya kemajuan zaman, wanita perlu mendapatkan kesempatan untuk dapat menunjukkan kemampuan dan bekerja sama dengan kaum pria dalam berbagai bidang kehidupan dan turut berperan mengisi pembangunan sesuai dengan yang di cita-citakan bersama masyarakat Indonesia.

Peran wanita dalam pembangunan sudah banyak terlihat dan dirasakan partisipasinya. Peran serta wanita dalam mengisi pembangunan adalah sebagai suatu hasil usaha yang tidak sia-sia dan bukan karena atas dasar belas kasihan yang diberikan begitu saja. Tetapi peran aktif wanita dalam proses pembangunan merupakan sebuah hasil usaha sendiri karena kemampuan yang dimiliki oleh para wanita, sehingga berkat keahlian, prestasi, dan ketrampilan yang dimilikinya maka wanita mampu bersaing dengan kaum pria. Partisipasi dan kepemimpinannya sudah merata di segala bidang antara lain ; bidang ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, kedokteran, politik, dan masih banyak bidang lainnya. Profesi yang tuntutannya berat dengan taruhannya nyawa, sudah banyak pula dilakukan oleh kaum wanita seperti petugas pemadam kebakaran.

Wanita merupakan mahluk yang sempurna dan hebat, karena walaupun memliki profesi yang sama dengan umumnya kaum pria dengan segala aktivitas yang banyak namun tetap yang bersangkutan tidak meninggalkan kodrat kewanitaannya sebagai seorang ibu. Kodrat kewanitaannya mempunyai beban tugas yang lebih berat dibandingkan dengan laki-laki. Seorang wanita mempunyai peran ganda, yang harus bisa melaksanakan multi tasking dan membagi waktu dan pikirannya antara peran dan tanggung jawabnya di dalam rumah sebagai seorang istri dan seorang ibu, juga perannya di luar rumah sebagai wanita karier. Kedua peran tersebut harus dijalankan oleh seorang wanita yang bekerja sebagai wanita karir, namun dilain pihak dia juga mempunyai peran yang sangat vital, yaitu seorang ibu.

Post Author: operator.info1