Oleh : Widi Krisnowahadi
Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak yang akan melakukan perjalanan mendatangi seorang guru untuk menimba ilmu darinya. Sebelum berangkat, anak tersebut meminta nasehat dari ibunya, lalu ibunya memberikan sebuah nasehat agar si anak berjanji untuk tidak berdusta dan si anak menyetujuinya dan berjanji kepada ibunya bahwa ia tidak akan berdusta.
Sebelum berangkat, ibunya membekali uang 400 Dirham, dimana 1 dirham itu sama nilainya dengan 1 ekor ayam atau sekitar 63 ribu rupiah dengan kurs saat ini, bisa kita bayangkan betapa banyakny jumlah uang yang di bawa oleh seorang anak. Uang yang di berikan oleh ibunya itu disimpan di dalam kantong yang di jahit di sela-sela bajuny, ia pun berangkat bersama rombongan yang memiliki tujuan ke kota sama.
Di tengah perjalanan, rombongan si anak itu dihadang oleh sekawanan perampok yang merampas seluruh Harta rombongan tersebut dan salah satu perampok mendatangi anak itu lalu bertanya apakah ia membawa uang atau tidak. Sungguh mengejutkan, anak itu berkata jujur bawa ia membawa uang senilai 400 dirham, akan tetapi perampok itu malah tertawa dan tidak percaya bahwa si anak membawa uang sebanyak itu. Setelah merampas seluruh harta rombongan tersebut, sang pemimpin kawanan perampok itu bertanya kepada anak buahnya apakah mereka telah merampas seluruh harta rombongan itu dan tidak meninggalkan satu orang pun, anak buahnya menjawab bahwa seluruh harta rombongan itu telah mereka rampas dari setiap orang dalam rombongan itu kecuali seorang anak yang mengaku membawa 400 dirham serta dianggap hanya meledek jadi anak tersebut di suruh pergi. Pimpinan perampok penasaran dengan jawaban anak buahnya mengenai pengakuan dari anak yang mengaku membawa 400 dirham, lalu pimpinan perampok itu memerintahkan anak buahnya untuk membawa anak tersebut ke hadapannya.
Tibalah anak itu dihadapan sang pemimpin perampok, lalu ditanya apakah ia membawa uang atau tidak, jawaban si anak masih sama yaitu ia dengan jujur menjawab bahwa ia membawa 400 dirham yang diletakkan di dalam kantong yang di jahit di sela-sela bajunya. Setelah di minta, anak tersebut mengeluarkan uangnya dan diberikan kepada pimpinan perampok itu. Sambil menungkan uang yang masih berada di dalam kantongnya, pimpinan perampok itu heran dan bertanya lagi kepada si anak mengapa ia jujur kepada mereka sedangkan si anak itu pasti tahu jika ia jujur ia bisa kehilangan uangnya.