Jakarta – Peserta Pelatihan Penguatan HAM berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Anak Pria Tangerang pada Selasa (28/7). Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan Penguatan HAM bagi Siswa dan Siswi SMA dan SMK DKI Jakarta dan sekitarnya, yang diikuti oleh 30-an peserta. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Penguatan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal HAM, Kementerian Hukum dan HAM.
Menurut Kasubdit Wilayah III sekaligus sebagai panitia penyelenggara, Rosdiana Simatupang, “ Selama ini, orang menganggap bahwa lembaga pemasyarakatan (LAPAS) merupakan penjara yang menakutkan bagi semua orang. Sayangnya, persepsi tersebut juga ada di kalangan pelajar. Oleh karenanya, melalui kegiatan pengutan ini, kami bermaksud mengenalkan bagaimana sebenarnya LAPAS itu khususnya kepada anak,” imbuhnya.
Tujuan kunjungan ke LAPAS bukan tanpa alasan, mengingat hal tersebut merupakan bagian proses pendidikan bagi pelajar/anak. Sebagaimana undang-undang, bahwa disebut anak apabila umur mereka dibawah 18 tahun.
“Ya, mereka (peserta penguatan-red) merupakan pelajar yang masih berstatus sebagai anak, sehingga kunjungan ke LAPAS Pria ini, sangat sesuai dengan perkembangan mereka. Tujuan dari kegiatan ini tidak lain adalah mengenalkan bagaimana proses yang terjadi di dalam LAPAS, seperti: bagaimana hak-hak seorang anak dipenuhi di LAPAS, proses pembinaan dan pendidikan serta pengembangan keterampilan bagi anak (narapidana-red),” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut menurut salah satu peserta penguatan HAM dari SMKN 38 Jakarta Pusat, Bimo Alfianto, “Selama ini, saya mengira LAPAS itu menakutkan dan serem, namun setelah melihat sendiri, saya sadar bahwa hal itu salah. Para narapidana anak, diperlakukan seperti layaknya anak pada umumnya, bahkan pendidikan-pun diberikan dengan baik,” katanya.
Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Anak Pria Tangerang, Netty Saraswati “Mereka (narapidana anak-red) berhak mendapatkan pendidikan karena sudah dijamin oleh undang-undang. LAPAS berupaya melakukan pendidikan, perawatan kesehatan, pelaksanaan ibadah, dan juga bimbingan rohani bekerja sama dengan pihak luar. Selain itu, mereka juga mendapatkan pelayanan bimbingan konseling, namun di sini disebut dengan pelayanan ‘curhat’ dari petugas pembinaan. Jadi mereka bebas curhat apa pun dan kemudian apabila memungkinkan dicari solusinya bersama,” katanya.
Dalam kegiatan ini, peserta diajak keliling untuk mengetahui kegiatan narapidana anak di LAPAS. Mulai dari pendidikan formal hingga keterampilan-keterampilan yang diperoleh anak seperti: teknik otomotif, jahit baju, salon, dan keterampilan lainnya. Selanjutnya, KaLAPAS memberikan presentasi dilanjutkan tanya jawab. Kegiatan ini diakhiri dengan pertunjukan berupa tampilan dari peserta kunjungan dan juga narapidana anak.
Serangkaian kegiatan penguatan bagi SMA dan SMK berlangsung mulai dari Senin sampai Rabu (27-29/7). (why)