Jakarta, ham.go.id – Dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari HAM Sedunia ke-70, Direktorat Jenderal HAM menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema “Implementasi Bisnis dan Hak Asasi Manusia di Indonesia” bertempat di gedung Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM, Rabu (5/12).
Direktur Jenderal HAM dalam penyampaian Keynote Speaker menuturkan pentingnya kerja sama dan bergandengan tangan dalam mewujudkan implementasi hak asasi manusia dari segala aspek kehidupan manusia “sebagaimana diamanatkan dalam UUD’1945 dan peraturan perundang-undangan yang lain bahwa penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan HAM memang menjadi tanggung jawab kita, khususnya Pemerintah. Namun demikian, dalam implementasi P5 HAM tersebut tidak hanya dapat dilaksanakan hanya semata-mata oleh pemerintah, baik LSM, kalangan pengusaha maupun masyarakat pada umumnya serta perwakilan negara-negara asing di Indonesia juga tidak kalah penting dalam mengimplementasikan nilai-nilai Hak Asasi Manusia” tuturnya.
Dengan terselenggaranya seminar ini beliau menyampaikan harapan agar kita lebih bersemangat dan bekerja keras meningkatkan dan memperkuat program pemajuan HAM. Dalam seminar kali ini telah hadir salah seorang pengusaha, diharapkan pada kegiatan seminar-seminar bisnis dan HAM nanti ke depan yang akan hadir para pengusaha, tidak ada lagi rasa sungkan untuk hadir dan berkomitmen dalam menjalankan bisnis dan hak asasi manusia, tambahnya.
Kegiatan seminar ini menghadirkan beberapa narasumber yang dinilai pakar dalam bidang yang terkait dengan bisnis dan HAM, diantaranya adalah Ramadhansyah (Kasubdit Hak Ekonomi Sosial Budaya dan Pembangunan, Kementerian Luar Negeri), Roychatul Aswidah (Sekretaris Badan Pengurus ELSAM sekaligus Pendiri Dignitas Human Rights Training and Consulting), dan Agus Purnomo (Managing Director Sustainability & Strategic Stakeholder Engagement PT. Smart. Tbk.). Hadir pula Donny Kaizer dari Berita Satu selaku moderator dalam seminar ini.
Selain menyajikan dialog dan seminar, kegiatan kali ini sekaligus menjadi ajang peluncuran modul/buku panduan Bisnis dan HAM, dimana buku tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Kerja Sama HAM bersama dengan UNDP.
