Jakarta, ham.go.id – Ditjen HAM Bekerja sama dengan UNESCO, menyelenggarakan pelatihan mengenai Kebebasan Berekspresi dan Melawan Disinformasi bagi sejumlah pejabat dan pegawai, Rabu (14/8). Sekretaris Ditjen HAM, RR. Risma Indriyani memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat utama Ditjen HAM tersebut.
Risma menilai kegiatan dengan topik semacam ini sangat baik bagi para ASN sebagai agen pemersatu bangsa. “Penyebaran berita bohong, fitnah atau biasa disebut hoax yang makin marak akhir-akhir ini, kian menunjukan pengaruh dan efek yang negatif bagi persatuan dan kesatuan bangsa,” ucap Risma.
Risma pun berharap agar pelatihan ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesadaran dam pemahaman tentang isu seputar kebebasan berekspresi maupun pencegahan hoax. “Semoga ke depannya pengetahuan yang didapat akan membantu para pemangku kepentingan di tanah air dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya menangkal hoax,” imbuhnya.
Tidak lupa Risma mengucapkan terimakasih kepada UNESCO atas terselenggaranya kegiatan ini. Diharapkan kerja sama antar kedua belah pihak bisa terus berjalan sebagai kemitraam strategis.
Penasihat Komunikasi dan Informasi UNESCO, Lim Ming Kuok, menyampaikan pernyataan senada.”Kami sangat senang bekerja sama dan menyelenggarakan kegiatan ini di Ditjen HAM. Kami berharap kegiatan ini mampu memperkuat pemahaman kita tentang disinformasi dan hoax,” tutur Lim.
Dalam kegiatan ini sejumlah pembicara dan fasilitator dari luar Institusi Ditjen HAM telah disiapkan panitia untuk menyampaikan materi bagi para pejabat dam pegawai di antaranya adalah anggota Dewan Pers Agus Sudibyo, pengurus Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Ratna Ariyanti, serta Aribowo Sasmito dan Afwan Purwanto dari Mafindo. (Humas Ditjen HAM)