Jakarta, ham.go.id – Dalam upaya mendorong untuk mendapat predikat WBK/WBBM Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia mengundang Staf Ahli Menteri (SAM) untuk memberikan Penguatan Reformasi Birokrasi kepada seluruh Pejabat dan Pegawai di Ruang Rapat Ditjen HAM. (30/7)
SAM Bidang Hubungan Antar Lembaga, Agus Hariadi menyampaikan bahwa penyampain Zona Integritas bukanlah hal yang baru. ” Pembangunan Zona Integritas adalah bagian kecil dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang sudah sejak tahun 2010, jadi sudah 10 tahun kita menjalankannya,” ungkapnya.
SAM bidang Politik dan keamanan, Y. Ambeg Paramarta mengungkapkap bahwa Pembangunan Zona Integritas (ZI) adalah upaya katalisator untuk mencapai tujuan Reformasi Birokrasi.
Ia menjelaskan Pembangunan Zona Integritas itu melekat di Tugas dan Fungsi dari setiap pegawai. “Jadi jangan dianggap pelaksanaan Pembangunan ZI sebagai tugas tambahan, karena ada atau tidaknya ZI pasti Ditjen HAM tetap memberikan Pelayanan kepada Masyarakat kan,” tambah Ambeg.
Ambeg juga menjelaskan agar setiap PokJa wajib menjalankan tugasnya dengan baik di setiap tahapannya, “Dalam pokja Manajemen Perubahan misalnya, yang perlu dirubah adalah Mindset dan Budaya Kinerja yang bisa dilakukan melalui pembuatan yel yel dan penetapan agen perubahan,” jelasnya.
“Pokja Manajemen Perubahan ini yang harus bekerja keras untuk memacu tim Pokja lainnya agar bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.
SAM bidang Ekonomi, Razilu menjabarkan, “seperti yang sebelumnya ini bukan pekerjaan yang berat selama masing-masing tim bisa bersinergi dalam mengerjakan tugasnya,” jelasnya.
Razilu juga menjelaskan bahwa seharusnya mendapat reward ataupun tidak saat ini kita semua memang harus bekerja sama. “ZI bukan hanya tentang dokumen tapi juga perlu benar2 ditetapkan Integritas di tiap jiwa ASN dalam bekerja,” imbuhnya.
Sebagai informasi saat ini Ditjen HAM masuk dalam penilaian kembali WBK/WBBM. Diharapkan setelah adanya penguatan ini, seluruh pejabat dan pegawai di Ditjen HAM bisa memberikan inovasi dan bekerja dengan lebih baik lagi.(Humas Ditjen HAM)
