Perkuat Implementasi Core Value BerAKHLAK, Ditjen HAM Gelar Ngobrol Bareng ASN “Pengembangan Mental & Spiritual Pegawai”

Jakarta, ham.go.id – Dengan diluncurkannya BerAKHLAK oleh Presiden RI sebagai core values ASN, dengan branding “Bangga Melayani” maka seluruh abdi negara secara pasti untuk dapat melakukan transformasi dalam melayani masyarakat Indonesia.

Untuk mengupas lebih dalam terkait BerAKHLAK, Direktorat Jenderal HAM menggelar Ngobrol Bareng ASN Direktorat Jenderal HAM (NGOBRAS DJHAM), Rabu (18/8). Diskusi daring yang diinisiasi dari Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM sebagaimana dalam laporan yang disampaikan oleh Direktur Diseminasi dan Penguatan HAM, Sri Kurniati Handayani Pane dalam awal pembukaan acara menyampaikan bahwa Ngobras ini mengambil tema “Pengembangan Mental dan Spiritual Pegawai : Dalam Rangka Reformasi Birokrasi Menuju ASN BerAKHLAK” mengundang dua narasumber yaitu, Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPANRB, Alex Denni dan Konten kreator keislaman Habib Husein Jafar Al Hadar.

Direktur Jenderal HAM, Mualimin Abdi, yang hadir memberikan sambutan dan membuka kegiatan menyatakan reformasi birokrasi menuntut agar ASN memiliki keterampilan dan kompetensi guna menyongsong era digital dan industri 4.0. “Salah satu faktor kunci keberhasilan reformasi birokrasi adalah sikap, perilaku, pola pikir, dan budaya, dan kinerja kita sebagai ASN,” terang Mualimin.

Direktur Jenderal HAM juga memandang semangat yang ada dalam nilai PASTI KemenkumHAM sejatinya telah sejalan dengan BerAKHLAK. “Dengan ditetapkannya core values tersebut, maka kita diharapkan dapat merubah pola pikir dan sikap mental untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang dinamis melalui percepatan reformasi birokrasi,” kata Mualimin

Selepas pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimoderatori Kepala Seksi Diseminasi dan Penguatan HAM Wilayah IIC, M. Dimas Saudian. Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPANRB terlebih dahulu memberikan paparan terkait BerAKHLAK.

Alex Denni mengungkapkan KemenPANRB telah melakukan survei pada sekitar 15.000 responden beberapa waktu silam terkait ASN. Hasilnya cukup mengejutkan yaitu sebagian besar responden menyatakan keinginannya untuk berkontribusi kepada negara dan melayani masyarakat.

“Besarnya antusiasme untuk berkontribusi kepada negara ini merupakan kabar yang penting dan baik bagi kita,” ujar Alex

Kendati demikian semangat itu, sambung Alex, harus ditopang dengan adanya transformasi mindset di kalangan ASN. “ASN harus mulai berpikir bahwa mereka dapat berkarir jika terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya,” kata Alex.

Salah satu langkah penting yang mesti dilakukan ASN adalah memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. “Dengan itu maka akan muncul trust customer (masyarakat) kepada kita yang nantinya saya yakin akan berdampak positif bagi kita selaku ASN,” imbuh Alex.

Guna mendorong percepatan transformasi dalam melayani masyarakat itulah maka pada 27 Juli silam Presiden RI meluncurkan BerAKHLAK sebagai core values ASN.

Sementara itu, Husein Jafar menambahkan selain reformasi pada ASN yang juga patut untuk diubah adalah paradigma masyarakat terhadap ASN. “Kalau dulu saya suka bercanda, islam itu mempermudah, yang mempersulit itu birokrasi,” kata Husein Jafar Bahkan terkadang masih ada sendaan “Jadi ASN enak ya, kerja ngga kerja di gaji”. Paradigma ini yang masih banyak ada dimasyarakat.

Padahal, diakui Husein Jafar, banyak terjadi perubahan di tubuh birokrasi di tanah air. Ia merasakan sendiri misalnya dalam pembuatan NPWP dengan mekanisme online yang mempermudah masyarakat.

“Problemnya menurut saya ada di komunikasi dengan masyarakat. Ini (adanya reformasi birokrasi) yang harus dikomunikasikan kepada masyarakat dengan baik,” ungkapnya.

Menurut Husein Jafar selain cara komunikasi, ASN juga harus memperhatikan konten yang akan disampaikan kepada khalayak. “Jangan pakai pendekatan yang kaku seperti masa lalu apalagi terhadap generasi milenial dan gen z,” ujar Husein Jafar.

Selain itu, Husein Jafar menilai BerAKHLAK sebagai core values yang dikembangkan pemerintah untuk ASN merupakan strategi yang tepat. Karena, menurutnya ASN tidak hanya dituntut untuk semata profesional tetapi harus dapat memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat.

Ngobras yang digelar sejak pukul 09:00 mendapat respon positif dari pegawai Direktorat Jenderal HAM. Terlihat dengan penetapan aturan dalam sesi ngobras kali ini yang diikuti oleh para pimti dan administrator sebagai bentuk komitmen dalam sesi ngobras hari ini yaitu penggunaan atribut daerah sebagai semangat kemerdekaan kebhinekaan. Kehadiran Seluruh pimti pratama dilingkungan Ditjen HAM memperkuat bahwa Ditjen Ham berkomitmen menuju ASN BerAKHLAK. (Humas DJHAM)

Post Author: operator.info2