Jakarta, ham.go.id – Direktorat Jenderal HAM kembali menggelar NGOBRAS HAM (Ngobrol Santai Bareng ASN Ditjen HAM), Kamis (21/10). Pada NGOBRAS untuk kali kedua yang digelar secara hybrid ini, panitia mengambil tema “Kesehatan Mental Optimal Kinerja Meningkat” dan pada hari ini turut secara resmi di tayangkan jingle Ditjen HAM yang disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal HAM, Mualimin Abdi beserta jajaran Pimti Pratama, Narasumber dan seluruh pegawai Ditjen HAM.
Dalam kesempatan awal disampaikan laporan dari Direktur Diseminasi dan Penguatan HAM, terkait penyelenggaraan NGOBRAS kali kesempatan kedua ini dilanjutkan dengan pengarahan dan sekaligus membuka berlangsungnya kegiatan oleh Dirjen HAM. NGOBRAS HAM, kata Mualimin, merupakan program unggulan baru Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal HAM. “Dengan format acara bincang-bincang dengan narasumber, kami berharap ASN Direktorat Jenderal HAM dapat menggali berbagai ilmu aktualisasi diri yang terbaik,” ucap Mualimin.
Lebih lanjut, Mualimin juga turut menyinggung pentingnya mengelola Kesehatan mental. Pasalnya, kondisi dinamika kerja acap kali menuntut ASN untuk memperhatikan Kesehatan mental agar tetap optimal.
“Semoga setelah kegiatan ini, para Aparatur Sipil Negara di lingkungan Direktorat Jenderal HAM dapat kembali melaksanakan tugasnya masing-masing dengan bekal ilmu baru yang bermanfaat yang dapat menunjang optimalisasi kinerja dan capaian target kerjanya,” pungkas Mualimin.
Selepas pengarahan yang disampaikan Direktur Jenderal HAM, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Panitia pada kesempatan ini telah menghadirkan dua narasumber yaitu Ketua Lab Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi UI dan Anggota Pimpinan Ombudsman Republik Indonesia.
Pada paparanya, Ketua Lab Intervensi Sosial dan Krisis, Dicky Pelupessy, mengulas terkait pentingnya menjaga Kesehatan mental di era pandemi Covid-19 agar produktivitas kerja tetap optimal. Dicky menggarisbawahi Kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap produktivitas setiap orang dalam bekerja. “Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental juga akan mengalami gangguan dalam kemampuan berpikir serta kendali emosi yang pada akhirnya mengarah pada perilaku buruk,” kata Dicky.
Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatna mental, Dicky menyarankan agar ASN dapat mengelola stress dengan baik melalui relaksasi. Dicky menyebut ada sejumlah teknik relaksasi yang dapat digunakan di antaranya berpikir positif, pernapasan diagfragma, berdekatan dengan alam, melakukan hobi, meditasi, dan termasuk tidur. “Dengan melakukan relaksasi berarti Anda merawat dan bertanggung jawab dengan kesejahteraan diri Anda,” ujar Dicky.
Sementara itu, Anggota Pimpinan ORI, Dadan S. Suharmaawijaya, membahas terkait standar prima dan budaya pelayanan publik. Menurut Dadan, salah satu bagian penting dalam pelayanan publik adalah pengelolaan pengaduan. Bahkan, sambung Dadan, pengelolaan pengaduan merupakan ruh dari pelayanan publik.
“Tidak boleh (layanan pengaduan) ini dianggap sebagai atribut atau tugas tambahan, karena tidak ada pelayanan publik yang berkualitas tanpa adanya pengaduan,” ujar Dadan. (Humas DJHAM)