Jakarta, ham.go.id – KemenkumHAM terus melakukan pengarusutamaan bisnis dan HAM di tanah air. Demikian disampaikan Direktur Jenderal HAM, Mualimin Abdi, pada acara Seminar Bisnis dan HAM yang digelar di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Selasa (7/12).
“Berbagai program telah digagas pemerintah untuk mengarusutamakan bisnis dan HAM di tanah air,” kata Mualimin.
Dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal HAM menyebutkan pembentukan Gugus Tugas Nasional Bisnis dan HAM, formulasi Strategi Nasional Bisnis dan HAM, serta peluncuran aplikasi PRISMA.
Lebih lanjut, diyakini Direktur Jenderal HAM, pengimplementasian bisnis dan HAM merupakan langkah penting dalam mewujudkan kesetaraan dan inklusi dalam ekonomi.
“Prinsip bisnis dan HAM menjadi sangat relevan untuk diimplementasikan guna membangun ekonomi yang berkelanjutan,” kata Mualimin.
Direktur Jenderal HAM juga mengapresiasi peran Raoul Wallenberg Institute yang turut serta mendukung terselenggaranya acara ini. “Semoga seminar ini menjadi wadah dialog yang konstruktif untuk mengarusutamakan bisnis dan HAM di Indonesia,” pungkasnya.
Pada acara yang digelar secara hybrid ini, panitia turut menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Tenaga Ahli Madya V KSP, kepala departemen hukum dan bisnis Binus University, dan praktisi CSR. Sebagai informasi, seminar bisnis dan HAM ini merupakan rangkaian kegiatan pada hari HAM se-dunia ke-73. (Humas DJHAM)