Jakarta, ham.go.id – Bertempat di Ruang Singosari Hotel Borobudur Jakarta, Senin (10/7), Direktorat Jenderal HAM menggelar High Level Dialogue on Responsible Business Conduct. Acara tersebut terselenggara atas kerja sama antara Direktorat Jenderal HAM dengan UNDP dan Kedubes Jepang di Indonesia.
Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra, hadir secara langsung membuka berlangsungnya kegiatan. Dalam sambutannya, Dhahana menekankan bahwa Ranperpres Stranas BHAM (Rencana Peraturan Presiden Strategi Nasional Bisnis dan HAM) merupakan komitmen solid pemerintah.
“Kami terus berupaya mempercepat Langkah-langkah proses penyusunan Ranperpres sehingga diharapkan akhir Juli mendatang sudah akan dapat disahkan oleh Bapak Presiden,”terang Dhahana.
Dhahana meyakini melalui pengesahan Perpres Stranas BHAM maka akan menjadi angin segar bagi dunia bisnis dan HAM di tanah air. “Dengan sendirinya (Stranas BHAM) akan mempermudah koordinasi berbagai pihak baik pemerintah maupun dunia usaha untuk menerapkan bisnis yang berperspektif HAM di Indonesia,”jelasnya.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal HAM juga mengulas mengenai pentingnya aplikasi PRISMA sebagai alat uji tuntas bagi perusahaan-perusahaan di tanah air. “Di negara-negara maju di Eropa uji tuntas ini sudah menjadi kewajiban, namun di Indonesia masih belum karena masih bertujuan meningkatkan awareness di kalangan dunia usaha,” pungkas Dhahana.
Sementara itu, Koordinator Kerja Sama Luar Negeri, Sofia Alatas, yang turut menjadi narasumber pada acara kali ini menjelaskan bahwa terdapat tiga tujuan utama Stranas BHAM mulai dari penanaman pemahaman, pemetaan regulasi hingga kepada upaya pemulihan. “Kami berharap bahwa Bapak dan Ibu bisa menyampaikan pentingnya pengisian PRISMA di perusahaan Bapak dan Ibu. Tidak perlu kuatir data-data perusahaan akan bocor karena pemerintah menjamin kerahasiaan data,” ucap Sofia.
Selain Koordinator Kerja Sama Luar Negeri, panitia juga menghadirkan sejumlah narasumber lainnya di antaranya Marzuki Darusman dari FIHRSST, Dhaniswara dari KADIN, dan Nanang Sahroini dari Pertamina. Sekitar 18 perusahaan mengikuti berlangsungnya acara ini. (Humas DJHAM)